Senin, 09 Oktober 2017

Softskill - Komunikasi Bisnis



Tugas 1
Kelompok 6

Materi  Bab 1 : Dasar Komunikasi dan Komunikasi Bisnis

1.1  Pengertian dan cakupan komunikasi
Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain dilingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan  orang lain dilingkungannya adalah komunikasi baik secara verbal maupun  non verbal   ( bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh suku bangsa).
Berikut adalah beberapa pengertian komunikasi bisnis yang diambil dari beberapa sumber :
Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk membangun partnerships, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu gagasan; suatu produk; servis; atau suatu organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan. Komunikasi Bisnis meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan eksternal bisnis tersebut. Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi (perseroan/perusahaan), strategi, rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat di perusahaan, motivasi karyawan, serta gagasan-gagasan, dll. Komunikasi eksternal termasuk merek, pemasaran, iklan, hubungan pelanggan, humas, hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi bisnis, dll. Bagaimanapun bentuknya, semua hal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis ( create business value ).
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan. Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi lintas budaya. Komunikasi antar pribadi ( interpersonal communications ) merupakan bentuk komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hariantara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan komunikasi lintas budaya ( intercultural / communication ) merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing – masing memiliki budaya yang berbeda.
Cakupan komunikasi bisnis
Ada lima komponen yang penting untuk diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu :
1.      Pengirim pesan (sender atau komunikator)
2.      Pesan yang dikirimkan (message)
3.      Bagaimana pesan tersebut disampaikan (delivery channel atau media)
4.      Penerima pesan (receiver atau komunikan)
5.      Umpan balik (feedback)

1.2  Unsur-unsur dalam komunikasi
Terdapat 6 unsur pokok dalam komunikasi bisnis, yaitu :
1.      Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
2.      Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan.
3.      Gagasan, opini, informasi, instruksi, merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi dan kondisinya.
4.      Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertetu atau media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
5.      Menggunakan simbol atau siyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
6.      Pencapaian tujuan organisasi, salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
Bentuk dasar dari komunikasi
Bentuk Komunikasi umumnya verbal dan non verbal

         Verbal  : Komunikasi melalui tulisan dan lisan.
        Komunikasi tertulis :  mudah dalam distribusi dan ekonomis
        Komunikasi lisan : mengurangi kesalah pahaman, dan feedback bisa diterima langsung

         Nonverbal : bahasa tubuh, ekspresi wajah, sandi, simbol, pakaian, warna dan intonasi suara
         Ketika terjadi perbedaan antara verbal dan nonverbal,
        penerima akan lebih percaya pada nonverbal

1.3  Bisnis dalam pandangan komunikasi
Dalam konsep dan azas komunikasi modern yang lebih menekankan pada kebutuhan komunikan dan kesiapan dari komunikan dalam proses komunikasi, hal ini lebih penting dari fungsi pesan dan tujuan dari komunikator, ini disebabkan oleh prinsip-prinsip yang lebih modern yang lebih mempertimbangkan dan memperhitungkan pada peluang dari pada produksinya. Walaupun konsep permintaan berkaitan dengan konsep penawaran, tetapi dalam kenyataan dipasar tidak secara otomatis jika pada saat kelebihan barang dan jasa secara langsung akan membuat pasar menjadi jenuh atau sebaliknya dengan kelangkaan barang dan jasa akan menyebabkan timbulnya suatu peluang pasar, mengapa demikian, hal ini disebabkan oleh :
Secara realita psikologis suatu kebutuhan dapat diciptakan. Kebutuhan akan barang secara individual, dalam kontek ini peluang pasar dapat dibuat dengan mekanisme komunikasi secara berkesinambungan dengan membentuk nilai-nilai social, preferensi dan fungsi.
Peluang pasar ditentukan oleh citra, kebutuhan dan perilaku konsumen tentang barang dan jasa. Jika suatu produk dapat meyakinkan konsumen dalam hal kredibilitas, memiliki fungsi, ada jaminan keamanan dan memiliki keunggulan lain, maka peluang akan terbentuk.
Secara umum selalu timbul permasalahan dimana konsumen pasar tidak mengetahui informasi dan keberadaan barang dan jasa dipasar, yang disebabkan umumnya kurang baik dan kurang memadai dalam menjalankan strategi komunikasi. Hal ini harus dikembangkan strategi komunikasi yang baik dan efektif ke pasar, yaitu dengan menjalankan promosi, seperti :
1.      Kegiatan hubungan antar manusia
2.      Kegiatan hubungan masyarakat
3.      Kegiatan advertensi atau iklan
4.      Kegiatan promosi melalui media elektronik
5.      Kegiatan promosi penjualan melalui media internet
6.      Mengembangkan sistem informasi perusahaan
7.      Mengembangkan keahlian komunikator dalam bisnis
Materi Bab 2 : Peranan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis
2.1  Peranan komunikasi dalam bisnis
Komunikasi di dalam suatu  organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas.
2.2  Tujuan dari komunikasi bisnis
1.      Menciptakan pengertian yang sama atas setiap pesan dan lambang yang disampaikan, dengan maksud apa yang kita sampaikan itu dapat dimengerti oleh komunikan dengan sebaik-baiknya sehingga mereka dapat mengerti dan mengikuti apa yang kita maksudkan.
2.      Merangsang pemikiran pihak penerima untuk memikirkan pesan dan rangsang yang ia terima, supaya gagasan tersebut dapat diterima orang lain dengan pendekatan persuasif, bukan memaksakan kehendak.
3.      Melakukan suatu tindakan yang selaras sebagaimana diharapkan dengan adanya penyampaian pesan tersebut yaitu untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
4.      Memahami orang lain, kita sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan, jangan mereka menginginkan kemauannya.

2.3  Umpan balik dan bentuk-bentuknya
Pada peristiwa lain, seorang pimpinan menegur anak buahnya karena berbuat kesalahan sehingga anak buah tersebut menyesali perbuatannya. Pengarahan dan teguran tersebut disamakan dengan pesan (message), sedangkan tepukan tangan dinamakan umpan balik. Antara umpan balik dan pesan terdapat hubungan sebab akibat (causalitas). Pesan (message) itu dapat berbentuk bermacam-macam seperti pidato, pengarahan, intruksi, tugas, perintah, analisis, dll. Pesan dapat juga berbentuk tulisan, lisan, gambar-gambar dan bahkan demonstrasi atau penghargaan. Umpan balik (feed back) pun dapat berbentuk bermacam-macam seperti hasil (pelaksanaan suatu tugas), laporan, sikap yang timbul, pertanyaan, reaksi, dsb. Umpan balik yang baik diperlukan syarat-syarat tertentu antara lain :
1. Umpan balik hendaknya jujur, Umpan balik yang tidak jujur bersumber pada kebiasaan untuk menyenangkan orang lain, keinginan memberi nasihat, keinginan untuk menang dalam argumentasi, malah lebih buruk lagi apabia ada keinginan untuk mengambil muka, menjilat, dan menyakiti orang. Umpan balik seperti ini bukan saja berguna tapi merusak.
2. Umpan balik hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas bukan sesuatu secara umum dan kabur.
3. Umpan balik hendaklah mengenai sesuatu dimana orang yang bersangkutan dapat berbuat apa-apa. Umpan balik tentang sesuatu di mana orang yang bersangkutan tidak dapat berbuat apa-apa adalah umpan balik yang tidak berguna dan malah bisa menimbulkan perasaan mendongkol.
4. Umpan balik hendaklah jangan bersifat penilaian. Penilaian yang dimaksud adalah judgement bukan evaluasi. Umpan balik yang bersifat penilaian yang jujur sekalipun masih dapat menimbulkan akibat yang buruk, maka sebaiknya umpan balik seperti itu dihindarkan.
5. Umpan balik hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas . dalam hal ini memerlukan gambaran apa yang dikehendaki jelas dan terang. Prinsip deskriptif itu mengajarkan pula bahwa umpan balik hendaknya mengungkapkan juga yang baik disamping sesuatu yang perlu diperbaiki lagi. Dalam hal ini kita sering lupa selalu mengungkapkan yang buruk tanpa menyatakan yang baiknya sehingga jarang sekali melihat titik-titik terang dalam pengembangan seseorang.
6. Umpan balik hendaklah bersifat hasil oriented dan bukan person oriented. Dalam hal ini maka yang diutamakan bukan orangnya tetapi kerjanya.
7. Umpan balik hendaklah memperhatikan timing , tidak ada patokan tentang waktu

Bentuk-bentuk umpan balik antara lain :
1.      External Feedback
Umpan balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
2.       Internal Feedback
Umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendri.
3.      Direct Feedback atau Immediate Feedback
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota badannya.
4.      Indirect Feedback atau Delaiged Feedback
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
5.      Inferential Feedback
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri oleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
6.       Zero Feedback
Artinya bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
7.      Neutral Feedback
Umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
8.      Positive Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
9.      Negative Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari komunikan.

2.4  Kesalahpahaman dalam berkomunikasi
Ada faktor penghambat komunikasi antara komunikator dan komunikan. Faktor-faktor tersebut antara lain masalah dalam pengembangan pesan, penyampaian pesan, penerimaan pesan dan penafsiran pesan. Berikut faktor-faktor  dari kesalahpahaman dalam komunikasi yaitu :
1.      Masalah Dalam Pengembangan Pesan
Sumber masalah dalam mengembangkan suatu pesan adalah dalam memformulasikan suatu pesan. Masalah yang timbul dapat berupa munculnya keraguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau penerima, adanya pertentangan emosional, atau kesulitan dalam mengekspresikan ide atau gagasan.
2.      Masalah Dalam Menyampaikan Pesan
Masalah dalam penyampaian pesan yang paling jelas adalah faktor phisik, misalnya sambungan  kabel yang jelek, akustik yang lemah dan tindasan yang tak terbaca. Masalah lainnya lagi yaitu bila dua buah pesan yang disampaikan mempunyai arti yang saling berlawanan.
3.      Masalah Dalam Menerima Pesan
Masalah yang muncul dalam penerimaan suatu pesan antara lain adanya persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu yang kurang terang, dan kondisi lain yang dapat mengganggu konsentrasi penerima.
4.      Masalah Dalam Menafsirkan Pesan
Masalah terbesar sebenarnya adalah pada mata rantai terakhir, yaitu penerima pesan menafsirkan suatu pesan.

2.5  Memperbaiki komunikasi dalam organisasi
Keberhasilan komunikasi bisnis juga sangat ditentukan oleh adanya efektivitas dalam komunikasi bisnis. Efektivitas komunikasi bisnis, seperti halnya jenis komunikasi lainnya ditentukan beberapa hal :
1.      Persepsi
Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat diterima komunikan.
2.      Keberhasilan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Salah satu faktor keberhasilan komunikasi bisnis dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yaitu adanya proses integrasi informasi menyangkut ketersediaan komunikasi data yang tepat guna. Ini mencakup beberapa faktor antara lain, pertama, cakupan (range) produk jasa komunikasi data yang dimiliki.
Komunikasi berbasis internet
Internet menjadi suatu media komunikasi yang memegang peranan sangat penting dalam perkembangan bisnis, secara garis besar terdapat tiga aktivitas bisnis utama yang dapat dikomunikasikan lewat internet :
a.      Membangun Produk.
b.      Aktivitas opersional
c.       Pelayanan Jasa
Berbagai aktivitas bisnis dapat dilakukan melalui internet, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
a.      Berbagi data internal.
b.      Rekruitmen calon pegawai.
c.       Memperolah partner bisnis, dan pelanggan.
d.      Menemukan informasi eksternal (pihak luar).
e.      Pembelian material dan peralatan.
f.        Promosi produk dan jasa.
g.      Fasilitas penunjang bagi pelanggan.
h.      Media kolaborasi dengan partner bisnis.
i.        Publikasi perkembangan bisnis.
Komunikasi bisnis berbasis internet, dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yaitu:
a.      Menggunakan e-mail
b.      Diskusi melalui Milist (mailing list)
c.       Membuat suatu group/komunitas
d.      Melalui video konferensi
e.      Pesan singkat
f.        Telepon berbasis internet, dan
g.      Transfer data/dokumen

3.      Ketepatan
Komunikan atau audience memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan tepat sasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan kerangka pikir komunikan.
4.      Kredibilitas
Dalam berkomunikasi komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa komunikan dapat dipercaya. Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan kepercayaan dari komunikan.
5.      Pengendalian
Dalam komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan balik/feedback terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh komunikator sehingga tidak melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.
6.      Kecocokan
Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang menyenangkan dengan komunikan.
Pendapat lain mengatakan bahwa agar komunikasi berjalan secara efektif dan efisien maka ada 3 hal yang sangat penting yaitu :
a.      Mampu membuat pesan dipahami.
b.      Harus memahami pesan yang diharapkan yang dikirim kepada anda.
c.       Kendali atas proses komunikasi harus diterapkan.
Selain itu agar dapat melakukan komunikasi bisnis yang efektif, seorang komunikan harus memiliki 3 kemampuan (skill), yaitu :
a.      Empati,
b.      Pembicara yang sederajat,
c.       Proyeksi atau menciptakan dampak.
Dengan demikian apabila komunikasi bisnis berjalan secara efektif di suatu perusahaan akan dapat menghasilkan beberapa hal sebagai berikut :
a.      Mempercepat Penyelesaian Masalah.
b.      Memperkuat Pengambilan Keputusan.
c.       Meningkatkan Profesionalisme.
d.      Memberikan Respon yang Positif terhadap Stakeholder.
e.      Meningkatkan Produktivitas.
f.        Memperkuat hubungan Bisnis.

Materi Bab 3 : Komunikasi Dalam Organisasi

3.1  Pola komunikasi bisnis
Meskipun semua organisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dalam mencapai tujuannya, perlu diketahui bahwa pendekatan yang dipakai antara satu organisasi dengan organisasi yang lain dapat bervariasi atau berbeda-beda. Bagi perusahaan berskala kecil yang hanya memiliki beberapa karyawan, penyampaian informasi dapat dilakiukan secara langsung kepada karyawan tersebut. Lain halnya dengan perusahaan besar yang memiliki ratusan bahkan ribuan karyawan, penyampaian informasi kepada mereka merupakan suatu pekerjaan yang cukup rumit. Secara umum, pola komunikasi dapat dibedakan menjadi saluran komunikasi formal (formal communication channel) dan saluran komunikasi nonformal (informal communication channel).
Saluran komunikasi formal
Dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-nasing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitanya dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan ataupun dari manajer ke karyawan, pola tramsformasi informasinya dapat berbentuk komunikasi dari atas kebawah (top down atau downward communication), komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up atau upward communication), komunikasi horizontal (horizontal communicationws), dan komunikasi diagonal(diagonal communications). Selanjutnya akan dibahas mengenai keterbatasab komunikasi formal (montana, 1993; greene, 1985).
a.      Komunikasi dari atas ke bawah
Secara sederhana, transformasi informasi dari manajer dalam semua level ke bawahan merupakan komunikasi dari atas kebawah(top-down atau downward communications). Aliran komunikasi dari manajer kebawahan tersebut, umumnya terkait dengan tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang menggunakan jalur komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, mengarahkan, mengkoordinasi , memotivasi, memimpin dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah.
Komunikasi dari atas ke bawah tersebut bisa berupa lisan (oral communications) maupun tertulis (written communications).  Komunikasi secara lisan dapat berupa percakapan biasa, wawancara formal antara supervisor dengan karyawan, atau dapat juga dalam bentuk pertemuan. Di samping itu komunikasi tertulis juga dapat berbentuk memo, manual pelatihan, kontak informasi, surat tugas, surat perintah, surat keputusan, surat pemberhentian, papan pengumuman, dan buku petunjuk pelaksanaan tugas bagi karyawan.
Menurt katz dan khan, komunikasi kebawah memiliki lima tujuan pokok yaitu:
1.      Memberikan penghargaan atau instruksi kerja tertentu,
2.      Memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan,
3.      Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional,
4.      Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada paraa karyawan,
5.      Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
Salah satu kelemahan saluran informasi dari atas ke bawah ini adalah kemungkinan terjadinya penyaringan atau sensor informasi penting yang ditunjukan kepada bawahannya. Dengan kata lain, pesan yang diterima para bawahan bisa jadi tidak selengkap aslinya. Ketidak lengkapan pesan yang diterima disebabkan saluran komunikasi yang cukup panjang mulai dari manajer puncak hingga ke karyawan. Untuk memberikan gambaran yang lebih rinci tentang komunikasi dari atas kebawah dalam suatu organisasi simaklah gambar dibawah.
b.      Komunikasi dari bawah ke atas
Dari struktur orgsnisasi,komunikasi dari bawah ke atas berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas (manajer). Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam suatu organisasi dan mengambil keputusan secara tepat, sudah sepantasnya bila manajer memperhatikan aspirasi yang berasal dari bawah. Keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan merupakan salah satu cara yang positif dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, selain itu para manajer harus percaya penuh kepada para bawahannya. Kalau tidak, informasi apapun dari bawahan tidak akan bermanfaat karena yang muncul hanyalah rasa curiga dan ketidak percayaan terhadap informaasi tersebut.
Salah satu kelemahan komunikasi dari bawah ke atas adalah kemungkinan bawahan hanya menyampaikan informasi yang baik-baik saja, sedangkan informasi yang agaknya mempunyai kesan negatif atau tidak disenangi oleh manajer cenderung disimpan atau tidak disampaikan.
c.       Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal atau sering juga disebut dengan istilah komunikasi lateral, adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar dalam suatu organisasi, tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberi kan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.
Komunikasi horizontal menjadi penting artinya manakala setiap bagian atau departemen dalam suatu organisasi memiliki tingkat tingkat ketergantungan yang cukup besar. akan tetapi, jika masing-masing bagian dapat bekerja secara sendiri-sendiri tanpa harus bergantung pada bagian lainnya, komunikasi horizontal tidak sering atau minim dipakai.
d.      Komunikasi  diagonal
Bentuk komunikasi yang satu ini memang agak lain dari beberapa bentuk komunikasi sebelumnya. Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara dua level organisasi yang berbeda.contohnya adalah komunikasi formal antara manajer pemasaran dengan bagian pabrik.
Bentuk komunikasi diagonal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adalah:
1.      Penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat dibandingkan bentuk komunikasi tradisional.
2.      Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi.
Namun komunikasi diagonal juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah bahwa komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal. Disamping itu, komunikasi diagonal dalam suatu organisasi besar juga sulit untuk dikendalikan secara efektif.
e.      Keterbatasan komunikasi formal
Meskipun sangat penting bagi organisasi besar, namun dampak saluran komunikasi formal kurang menguntungkan dari sudut pandang individual maupun perusahaan. Dilihat dari sudut pandang individual, komunikasi formal sering membuat frustasi atau menjengkelkan bagi pihak tertentu, khususnya mengenai keterbatasan untuk masuk ke dalam proses pengambilan keputusan. Dalam struktur organisasi yang besar, untuk dapat berkomunikasi dengan manajer puncak harus terlebih dahulu melalui lapisan manajer yang ada dibawahnya. Artinya banyak jalur yang harus dilalui untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan manajer puncak.
Kemudian dilihat dari sudut pandang perusahaan, masalah terbesar dalam saluran komunikasi formal adalah kemungkinan munculnya distorsi atau gangguan penyampaian informasi ke level yang lebih tinggi, karena setiap keterkaitan (link) dalam jalur komunikasi berpotensi menimbulkan kesalah pahaman.
Salah satu caranya adalah dengan mengurangi jumlah tingkatan (level) dalam struktur organisasi. Semakin sedikit kaitan dalam jalur komunikasi, semakin sedikit kemungkinan terjadinya kesalahpahaman. Struktur organisasi yang mendatar dengan tingkatan organisasi yang lebih sedikit, dan lebih banyak rentang kendalinya akan dapat membantu mengurangi terjadinya distorsi.
Saluran komunikasi informal
Bagan organisasi formal akan dapat menggambarkan bagaimana informasinyang akan ditransformasikan dari satu bagian ke bagian yang lainnya sesuai dengan jalur hierarki yang ada. Namun dalam praktik tampaknya garis-garis dan kotak-kotak yang tergambar pada struktur organisasi tidak mampu mencegah orang-orang dalam suatu organisasi untuk bertukar informasi antara  orang yang satu dengan oang yang lain. Oleh karena itu keberadaan jaringan komunikasi informal dalam suatu organisasi tidak dapat dielakan. Jaringan ini dapat pula digunakan oleh para manajer untuk memonitor para karyawan dalam melakukan tugasnya.
Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa memerlukan jenjang hierarki, pangkat, dan kedudukan dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan biasanya bersifat umum.
3.2  Mengelola komunikasi bisnis
Cara Mengelola Komunikasi :
Ada dua hal yang perlu di kelola dalam mengelola komunikasi, pertama: bagaimana menangani pesan-pesan yang bersifat rutin; bagaimana menangani krisis komunikasi. Penjelasan dari kedua hal tersebut disajikan berikut ini.
Dalam organisasi besar, pada umumnya volume pesan-pesan (tertulis) lebih banyak dari pada dalam organisasi berskala kecil, tetapi semua perusahaan memusatkan perhatiannya pada bagaimana memaksimumkan manfaat (benefit) dari kegiatan komunikasi dengan biaya (cost) tertentu. Untuk dapat memaksimumkan dan meminimkan biaya tersebut, seseorang manajer perlu memperhatikan berbagai hal berikut:
1.      Mengurangi Jumlah Pesan
Arus pesan dalam suatu organisasi yang di sampaikan secara lisan maupun tertuls perlu dikelola dengan baik. Dalam hal ini, seorang manajer organisasi perlu menentukan skala prioritas pesan. Untuk membuat satu halaman surat di perlukan waktu dan sumber-sumber (uang/bahan, waktu, tenaga). Organisasi juga perlu menghitung berapa rata-rata biaya yang perlukan untuk mencatat, mengetik, mengedit, dan mengirimkan surat serta berapa lama sebuah surat bisnis dapat di selesaikan. Oleh karena itu, jika suatu pesan perlu diberikan secara tertulis, sepucuk surat merupakan investasi yang baik dan berharga. Namun, jika sebuah surat hanya akan menambah beban informasi yang akan disampaikan, mungkin lebh baik pesan disampaikan dengan cara lain, seperti lewat telepon atau tatap muka.
Dalam suatu organisasi, mungkin terdapat jumlah memo yang berlebihan dan tidak berguna, dan juga banyak pertemuan/rapat yang sia-sia, membuang waktu dengan percuma, dan tiada hasil yang berarti. Jenis-jenis komunikasi tersebut perlu dievaluasi dan memperoleh perhatian yang seksama.
2.       Intruksi yang Jelas
Kesalahan yang menyebabkan macetnya komunikasi, mungkin dapat di bebankan kepada  setiap orang yang ada dalam organisasi. Namun dalam hal ini seorang manajer mempunyai tanggung jawab yang khusus untuk membuat setiap orang dalam organisasi tahu apa yang harus dilakukan. Orang-orang yang bertugas melakukan komunikasi (komunikator) sudah seharusnya memahami kebutuhan dan tujuan organisasi secara keseluruhan, sehingga ia dapat menghindar dirinya dari kesalahan member intruksi.
3.      Mendelegasikan Tanggung Jawab
Dalam suatu organisasi, tujuan organisasi secara keseluruhan dapat tercapai bila manajer mempunyai kepercayaan bahwa orang lain dapat menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepada mereka. Hal ini penting karena seorang manajer harus mendelegasikan beberapa pekerjaan komunikasi kepada orang lain. Seorang manajer yang bersikeras untuk mengerjakan ulang setiap pesan dengan gayanya sendiri tentu akan merepotkan semua pihak dalam suatu organisasi.
4.      Melatih Petugas
Seseorang yang memegang pensil tidak otomatis menjadi penulis yang baik; seseorang yang memiliki suara yang menarik juga tidak otomatis dapat menjelaska sesuatu dengan jelas kepada khalayak (audience). Namun, penulis maupun pembicara yang tidak memiliki bakat alami dapat menjadi penulis dan pembicara yang baik melalui latihan-latihan yang teratur dan terencana dengan baik.
Oleh karena itu, suatu organisasi dianjurkan untuk menyelenggarakan pelatihan keterampilan berkomunikasi bagi orang-orang yang pekrjaan/tugasnya berhubungan erat dengan masalah komunikasi. Pelatihan ini mencakup paling tidak preferensi gaya organisasi dan falsafah-falsafah komunikasi. Komunikator juga perlu meningkatkan dan mapu memperlancar kemampuan berbahasa dan keterampilan presentasinya, sehingga komunikasi bias menjadi lebih baik dan lancar.
3.3  Masalah komunikasi dalam organisasi
Hambatan-Hambatan Terhadap Komunikasi yang Efektif Di Dalam Organisasi :
1.      Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi, semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efesien sebagai media komunikasi.
Menurut Cruden dan Sherman dalam bukunya Personel Management, 1976, jenis hambatan teknis dari komunikasi :
a.      Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas.
b.      Kurangnya informasi atau penjelasan.
c.       Kurangnya ketrampilan membaca.
d.      Pemilihan media [saluran] yang kurang tepat.
2.      Hambatan Semantik 
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian [komunikator dan komunikan], tetapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adaya hubungan antara Simbol [kata] dan apa yang disimbolkan [arti atau penafsiran], dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari miss komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.
3.      Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat panca indera seseorang.
Materi Bab 4 : Jenis-jenis Komunikasi
4.1  Komunikasi menurut penyampaiannya
Cara penyampaian informasi dalam sebuah proses komunikasi terbagi menjadi dua :
1.      Komunikasi secara lisan, yaitu komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak. Contohnya dua orang yang sedang bercengkerama.
2.      Komunikasi secara tertuis, yaitu komunikasi secara tidak langsung melalui media seperti surat, memo dan pengumuman. Umumnya komunikasi tidak langsung ini digunakan dalam maksud penyampaian singkat.

4.2  Komunikasi menurut kelangsungannya
Dalam sebuah proses komunikasi yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih, dapat diketahui interaksi antara kedua belah pihak atau lebih tersebut sebagaimana berikut :
1.      Komunikasi langsung, proses komunikasi langsung maksudnya adalah bahwa komunikasi yang dilakukan tanpa bantuan, campur tangan, perantara atau pihak lain ataupun media komunikasi serta tidak dibatasi oleh jarak.
2.      Komunikasi tidak langsung, dilakukan dengan perantara, bik itu pihak ketiga atau bantuan alat komunikasi.

4.3  Komunikasi menurut perilaku
Komunikasi dipelajari oleh manusia melalui proses kehidupannya, melalui belajar, bersosial dan lain sebagainya yang tentunya akan secara otomatis dipengaruhi oleh perilaku dan posisi seseorang didalam masyarakat, berikut merupakan jenis komunikasi menurut perilakunya :
1.      Komunikasi formal : biasanya terjadi dalam suatu organisasi, komunikasi seperti ini biasanya sudah mempunyai aturan dan tata caranya sendiri menurut rules dari organisasi atau perusahaannya.
2.      Komunikasi informal : terjadi dalam suatu organisasi yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak dapat pengakuan resmi yang juga tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi yang bersangkutan, misalnya adalah obrolan antar teman, desas-desus dan lain sebagainya.
3.      Komunikasi nonformal : adalah komunikasi yang terjadi antara bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang bertujuan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi.

4.4  Komunikasi menurut maksudnya
Menurut maksud dilakukannya komunikasi ada beberapa komunikasi yang jika diperhatikan dilakukan dengan maksud tertentu dari yang menyampaikan informasi, inisiatif komunikator menjadi suatu penentu diantaranya adalah :
1.      Pidato
2.      Ceramah
3.      Wawancara
4.      Memberi tugas atau perintah

4.5  Komunikasi menurut ruang lingkupnya
Ruang lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi yang sedang dilakukan. Maka dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan menjadi:
1.      Komunikasi internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja (komunikasi dilakukan orang dalam). Didalamnya komunikasi internal dibagi lagi menjadi 3 macam yaitu :
·         Komunikasi vertikal
·         Komunikasi horizontal
·         Komunikasi diagonal

2.      Komunikasi eksternal
Merupakan komunikasi yang berlangsung antara organisasi kepada pihak masyarakat yang ada diluar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
·         Eksposisi, pameran, promosi, publikasi dan sebagainya.
·         Komperensi pers.
·         Siaran televisi, radi dan sebagainya.
·         Bakti sosial, pengabdian pada masyarakat dan sebagainya.
Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat luas sehingga pihak yang berkepentingan dapat berkontribusi terhadap perusahaan sekaligus daerahnya.
4.6  Komunikasi menurut aliran informasi
Menurut arus alirannya komunikasi terbagi menjadi 5, berikut pembagiannya :
1.      Komunikasi satu arah, merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja. Contohnya itu penyiar radio yang sedang melakukan siaran dan presenter televisi yang sedang melakukan siaran acara televisi.
2.      Komunikasi dua arah, merupakan komunikasi yang bersifat timbal balik, dalam hal ini komunikan diberi kesempatan untuk memberikan respon atau feedback kepada komunikatornya. Seperti ketika kita sedangan mengobrol secara langsung maupun via telepon.
3.      Komunikasi ke bawah, merupakan komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan. Komunikasi ini terjalin ketika seorang atasan berinrteraksi dengan bawahan baik secara langsung maupun tidak langsung.
4.      Komunikasi ke atas, merupakan komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan. Terjadi ketika seorang bawahan sedang berinteraksi dengan atasannya yang memiliki jabatan yang lebih tinggi darinya.
5.      Komunikasi ke samping, merupakan komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar. Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya. Komunikasi ini terjadi ketika seorang karyawan dengan karyawan lainnya yang memiliki jabatan yang setara.

4.7  Komunikasi menurut jaringan kerja
Komunikasi ini terbagi menjadi tiga :
1.      Komunikasi jaringan kerja rantai, komunikasi terjadi menurut saluran hirarki organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
2.      Komunikasi jaringan lingkaran kerja, komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran.
3.      Komunikasi jaringan sentral, komunikasi yang terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.

4.8  Komunikasi menurut peranan individu
Komunikasi ini terbagi menjadi tiga :
1.      Komunikasi individu dengan individu yang lain, yang mana diantara keduanya terjadi interaksi yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
2.     Komunikasi individu dengan lingkungan luas. Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
3.     Komunikasi individu dengan beberapa kelompok sekaligus. Pada komunikasi ini individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.

4.9  Komunikasi menurut cara penyampaiannya
Menurut cara penyampaiannya, informasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.      Komunikasi lisan
·         Yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog antara 2 orang, wawancara, rapat dan sebagainya.
·         Yang terjadi secra tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon, email dan sebagainya.
2.      Komunikasi tertulis
·         Yang dilakukan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tapi dipandang perlu untuk tertulis dengan maksud-maksud tertentu.
·         Naskah, biasanya digunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek.
·         Blangko-blangko, digunakan untuk mengirim berita dalam suatu daftar.
·         Gambar dan foto, bila tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
·         Spanduk, yang biasa digunakan untuk menyampaikan informasi kepada orang yang lebih banyak (massa).
Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbangakan maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Disamping itu perlu juga memikirkan resiko dari komunikasi secra tertulis itu, misalnya aman, dapat dipahami dan menimbulkan pengertian yang berbeda dari yang dimaksud.
4.10      Komunikasi menurut jumlah perilaku dalam komunikasi tersebut
Dapat dibedakan sebagai berikut :
1.      Komunikasi perseorangan, komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.
2.      Komunikasi kelompok, komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau grup tentang masalah-masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang didalam kelompok.
Materi Bab 5 : Teknologi Informasi
5.1  Keuntungan menguasai teknologi informasi
1.      Bidang Sosial
Dalam bidang ini kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara satu tempat dan tempat lain dengan menggunakan berbagai media seperti internet.
2.      Bidang Pendidikan
Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang sebagai contoh dengan adanya e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis Teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
3.      Bidang Ekonomi
Semakain maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-transaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan.Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
4.      Bidang Pemerintahan
Teknologi Informasi dan komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-goverment membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.E-goverment juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.
5.2  Pemanfaatan teknologi informasi dalam komunikasi bisnis
Bagi dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif. Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Deregulation dan teknologi digital baru telah mengizinkan perusahaan untuk secara sadar merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan.
Perusahaan multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur. Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan jejaring TIK sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena ini, perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan layanan finansial.
Pada ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis, kehadiran teknologi informasi mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu layanan, mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis teknologi informasi.
Komunikasi Bisnis dengan Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.
Pergerakan bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi (suara, data dan informasi) yang lebih lebih cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan, bahkan, dalam menghadapi persaingan. Semua bisnis tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat aktual, cepat dan dapat dipercaya, yang mana bisa semua permasalahan tersebut hanya bisa diselesaikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi ( ICT ).
Telepon Sebagai media Komunikasi Bisnis
Pada awalnya, komunikasi dalam dunia bisnis dilakukan dengan menggunakan suatu perangkat komunikasi yang disebut telepon, dimana dengan alat ini para pelaku bisnis dapat menyampaikan informasi dan berkomunikasi dengan pihak lain dalam rangka menjalankan bisnisnya.
Internet sebagai salah satu media Komunikasi Bisnis
Pengertian Internet.Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia. Situs web perusahaan misalnya, menyediakan berbagai informasi. Banyak perusahaan dewasa ini menggunakan situs web untuk mengiklankan produk, menerima pesanan produk, meminta umpan balik pelanggan dan menerima karyawan. Mereka juga menggunakan internet untUk berkomunikasi dengan kelompok terpilih (pilihan). Salah satu penggunaan internet sebagai media komunikasi bisnis adalah dengan penggunaan email, karena email adalah sarana internet yang bisa menyajikan tulisan.
Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet:
  1. Informasi untuk kehidupan pribadi : kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan pribadi, rohani, sosial.
  2. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja : sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum komunikasi.
Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. 
E-Commerce dalam Komunikasi Bisnis
Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan penggunaannya kini adalah e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik.Di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan / perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet.
Sistem E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu :
1.      Electronic Markets (EMs)
Yaitu sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan.
2.      Elektronic Data Interchange (EDI)
Adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaaanya, biasanya digunakan oleh kelompok retail besar, ketika melakukan transaksi bisnis dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain, tanpa memerlukan hardcopy atau faktur, sehingga terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia.
3.      Internet Commerce
Adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet, antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirimkan melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
Peran IT dalam Bisnis
Teknologi informasi saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Masyarakat mengenal dan merasakan langsung manfaat dari perkembangan teknologi informasi pada kehidupannya. Bisnis adalah salah satu bagian hidup masyarakat yang sangat terpengaruh perubahan teknologi informasi. Teknologi informasi menjadi sangat penting dan berpengaruh terhadap perkembangan suatu industri dalam bisnis. Contoh dari teknologi informasi yang sangat memperngaruhi bisnis adalah penggunaan internet, komputer, telekomunikasi, satelit, dsb. Teknologi informasi membuat pekerja dalam suatu industri dapat berkomunikasi dan menyelesaikan pekerjaanya tanpa harus bertatap muka sehingga perusahaan dapat mencapai hasil yang produktif dangan cara yang lebih efisien. Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini, perusahaan dapat tertinggal dari pesaingnya apabila tidak menguasai atau menerapkan teknologi informasi dalam industrinya.
Perusahaan harus mengeluarkan modal yang tidak kecil untuk menerapkan teknologi informasi di perusahaannya. Tetapi karena saat ini penggunaan teknologi informasi dapat menjadi salah satu parameterkeunggulan suatu perusahaan, harga yang dibayar tersebut memilikiopportunity cost yang sebanding. Namun bagi sebagian perusahaan menganggap bahwa penggunaan teknologi informasi terhadap perkembangan bisnis suatu perusahaan itu tidaklah penting, melainkan manajemennya yang harus dibenahi. Teknologi informasi juga dapat digunakan untuk membantu kinerja perusahaan dalam meningkatkan kecepatan integrasi pengetahuan dan aplikasinya dengan mengumpulkan atau mengotomatiskan kegiatan-kegiatan rutin organisasi, sehingga meringankan kerja para karyawan. Maka, seiring dengan bertambahnya nilai perusahaan, perusahaan menggunakan teknologi informasi baik internet, seperti email, dan papan buletin elektronik, intranets, database, sistem manajemen data elektronik dan juga sistem manajemen pengetahuan untuk meningkatkan sharingpengetahuan di antara para karyawannya.
Pada beberapa perusahaan, segala informasi dan pengetahuan dikodifikasi dan dikumpulkan dalam database sehingga mudah diakses dan digunakan oleh siapapun di dalam perusahaan.Dalam bagian pergudangan dan produksi, teknologi informasi dapat digunakan untuk mengontrol jumlah barang yang dihasilkan dan jumlah barang yang keluar, sehingga ddata yang ada dapat lebih mudah diakses dan teliti.
Dalam bidang pemasaran teknologi informasi ini sangat dibutuhkan untuk kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran yang memanfaatkan teknologi informasi seperti promosi produk via internet, penjualan barang secara online, dan penyedia jasacustomer serviceonline. Contohnya adalah perusahaan Amazon yang menjual buku dengan pemesanan online. Perusahaan ini menggunakan aplikasi Costumerrelationship management(CRM), sehingga perusahaan ini memiliki keunggulan kompetitif dari pesaingnya. Aplikasi tersebut dapat menbantu mengelola hubungan perusahaan dengan pelanggannya, sehingga perusahaan tersebut lebih kompetitif dibanding pesaingnya. Hal ini akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan yang lebih efektif dan efisien. Di Indonesia saat ini sudah banyak situs-situs yang menjual barangnya secara online dan menyediakan costumer servicesecara online pula. Umumnya perusahaan yang berkembang dan memfokuskan diri pada pelanggan akan lebih peka terhadap perubahan teknologi informasi.
Dalam bidang manajemen karyawan, teknologi informasi mempermudah manajer untuk mencari informasi tentang karyawannya. Pemberian gaji karyawan juga lebih mudah karena bisa langsung dikirim lewat rekening. Manager dapat mengadakan pertemuan atau rapat sewaktu-waktu tanpa harus bertemu secara langsung contohnya dengan video converence. Pengiriman proposal atau tugas dari karyawan ke manajer menjadi lebih mudah dengan memanfaatkan email sebagai sarana pengirim pesan. Manajemen keuangan juga menjadi lebih mudah untuk dikontrol. Dengan menggunakan software untuk keuangan dan akuntansi pencatatan arus keluar masuk uang lebih mudah terkontrol dan mudah untuk di akses serta lebih efisien. Pencatatan keuangan juga lebih praktis karena tidak membutuhkan buku untuk pencatatan secara manual.
Tidak salah lagi jika pada saat ini peran perkembangan teknologi informasi tidak dapat dipisahkan dari dunia bisnis. Perkembangan teknologi informasi dapat memberikan berbagai kemudahan dalam menjalankan aktivitas bisnis. Namun selain memberikan kemudahan, teknologi informasi dapat disalah gunakan untuk hal yang kurang baik. Oleh karena itu dalam penggunaannya harus dilakukan secara bijak tanpa harus merugikan orang lain.
5.3  Pengaruh pemanfaatan tekologi informasi dalam pengambilan keputusan bisnis
Membuat keputusan (decision making)
Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika seorang wirausaha mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal, mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan sehingga sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis.
Di sini seorang Wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Wirausaha yang ingin maju dalam bisnisnya, harus dapat memutar akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide yang penuh kreatif dan inovatif. Mereka juga harus memandang persoalan dalam konteks yang lebih luas, sambil mengingat bahwa keputusan-keputusan utama akan mempunyai akibat-akibat jangka panjang atas operasi bisnisnya. Seorang wirausaha diharapkan lebih aktif dalam dan lebih kreatif, karena ia harus membuat keputusan (decision making) tanpa bantuan data-data kuantitatif (data berbentuk angka-angka) atau dukungan staf yang berpengalaman.
Dalam perusahaan besar, biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan itu didasarkan atas dasar data-data dan dokumentasi perusahaan yang terdapat dalam survei, laporan usaha, dan sebagainya. Informasi ini biasanya telah dihimpun dengan cara yang sudah ditentukan, sesuai dengan teknik-teknik pemecahan masalah.
Adapun pedoman untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut :
  1. Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
  2. Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Di bidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika, penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan.
  3. Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
  4. Bersedia untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan.
  5. Ambillah risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar
  6. Dalam keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau.
  7. Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastis susunan organisasi yang sekarang.
  8. Keputusan perlu diuji cobakan dahulu.
Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikiran, para Wirausaha akan dapat mengambil keputusan yang terbaik. Banyak factor yang dapat mempengaruhi pembuatan keputusan (decision making), diantaranya motivasi, persepsi, dan proses belajar. Dalam proses pembuatan keputusan, kenyatannya ada Wirausaha yang berperilaku membuat keputusan secara otomatis. Jika keputusan diambil berdasarkan pada pengalaman masa lalu, hendaknnya tergantung juga pada tempat, waktu, pendidikan Wirausaha, dan sebagainya.
  • Seorang Wirausaha yang kreatif adalah yang pandai mengambil keputusan- keputusan yang tepat dalam bisnisnya.
  • Seorang Wirausaha suksesnya tergantung pada kemampuan mengambil keputusan yang meningkatkan kemampuan meningkatkan laba bisnis pada masa mendatang.
  • Seorang wirausaha yang ingin maju sangat tergantung pada ekspentasi masa depan dan keberlanjutan bisnisnya.
Faktor dan pertimbangan membuat keputusan
Dalam mengelola bisnisnya, para worausaha harus membuatkeputusan akhir dengan memperhatikan faktor-faktor dan pertimbangan berikut:
  • Ukuran dan kompleksitas bisnis.
  • Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
  • Fasilitas jasa yang tersedia di daerah untuk berbagai instalasi sistem.
  • Kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia untuk pelbagai jenis system dan fasilitas latihan yang tersedia.
  • Jumlah transaksi yang harus diproses.
  • Faktor-faktor keuangan.


Daftar Pustaka
Ivor K. Devies, 1987, Pengelolaan Belajar, Jakarta: PT. Rajawali Pers.
James G. Bobbins, Barbara S. Jones, 2006, Komunikasi yang Efektif, untuk Pemimpin, Pejabat dan Usahawan, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya.
Nitisemito, Alex. 1992. Manajemen Personalia. Jakarta : Galia Indonesia.
Suranto AW, Komunikasi Efektif untuk Mendukung Kinerja Perkantoran, (http://www.uny.ac.id/home/artikel.php?m=&I=3&k=23)
repository.binus.ac.id/content/J0612/J061286157.ppt






Nama Kelompok :
Ayu Rezha Pahlevi
Hesilya
Ilham Saputra
Imron Saputra